Tahun 2020 adalah salah satu momen di mana harga emas
melonjak tinggi, dan sekarang berada di harga Rp 952.000. Pasti banyak di
antara kita yang jadi berpikir, “Kalau saja saya mulai investasi emas dari
tahun-tahun lalu, pasti sekarang sudah untung banyak!” Padahal, ada cara untuk
meraih profit dari emas tanpa harus menunggu lonjakan harga, yaitu dengan
trading emas online. Apa bedanya dengan investasi emas fisik? Mari kita kenali
kelebihan dan kekurangan masing-masing agar Anda dapat menentukan mana yang
lebih cocok untuk Anda.
Potensi
profit investasi emas
Dari dulu, emas sudah menjadi salah satu produk
investasi yang paling diminati. Anda dapat membeli emas fisik atau batangan di
harga rendah, Anda simpan di brankas atau tempat penyimpanan lain, kemudian
Anda jual saat harganya meningkat tinggi untuk mendapatkan profit. Emas dapat
Anda perjual-belikan di butik-butik emas di sekitar Anda, atau bisa dengan cara
menabung di Pegadaian.
Dibutuhkan
waktu bertahun-tahun untuk meraih profit dari investasi emas. Umumnya, investor
menjadikan emas sebagai investasi jangka panjang, di atas 10 tahun. Investasi
emas juga memiliki risiko yang relatif rendah, mengingat emas sering dianggap
sebagai safe haven oleh para investor dan trader.
Potensi profit trading emas online
Seiring perkembangan teknologi, kini emas dapat
diperdagangkan secara online, atau biasa disebut dengan trading emas. Trading
emas online dilakukan melalui broker forex dan komoditi. Anda dapat menghemat
biaya karena tidak perlu menyimpan emas dalam bentuk fisik dan Anda bisa
melakukan transaksi setiap hari, atau bahkan beberapa kali dalam sehari,
tergantung strategi trading Anda. Cara kerjanya juga sedikit berbeda, karena di
sini harga emas disandingkan dengan harga dolar Amerika (USD), membentuk
pasangan dengan simbol XAUUSD. Saat harga emas menguat, maka harga USD melemah,
begitu pula sebaliknya.
Potensi
profit trading emas online lebih tinggi daripada investasi, karena Anda bisa
meraih potensi profit dua arah, baik saat harga naik ataupun turun. Ketika harga
emas menguat, maka Anda dapat memasang order buy untuk pasangan XAUUSD,
kemudian Anda close order jika harganya sudah cukup tinggi dan sesuai target
profit Anda. Anda juga tetap bisa bertransaksi saat harga emas melemah, yaitu
dengan membuka order sell untuk pasangan XAUUSD. Ketika harga emas sudah cukup
rendah, maka Anda bisa close order untuk memperoleh profit.
Risiko kerugian investasi emas
Meskipun risiko investasi emas tergolong cukup rendah,
tapi Anda masih terekspos risiko pasar atau perubahan harga. Misalnya Anda
membeli emas dengan harga Rp695.000 per gram, lalu beberapa hari kemudian harga
emas justru turun menjadi Rp640.000 per gram. Secara tidak langsung, Anda
mengalami kerugian karena membeli emas di harga yang tinggi.
Contoh
lain, misalnya tahun lalu Anda membeli emas dengan harga Rp700.000 per gram.
Lalu tahun ini, Anda harus menjual kembali emas tersebut karena kebutuhan
mendesak. Ternyata harga emas malah sedang rendah, di level Rp660.000 per gram.
Di sini Anda pun rugi karena return yang Anda terima lebih kecil dari harga
beli Anda.
Salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk mengelola
risiko rugi pada investasi emas adalah dengan strategi cost averaging. Dengan
strategi ini, Anda perlu investasi secara konsisten setiap bulan, tak peduli
bagaimana harga emas saat ini. Strategi ini cocok untuk investasi emas jangka
panjang, karena pada akhirnya Anda akan memperoleh harga beli rata-rata dari
suatu periode.
Risiko
kerugian trading emas online
Potensi profit trading emas online memang tinggi, tapi
risikonya juga tinggi. Prediksi pergerakan harga yang Anda buat bisa saja
meleset. Misalnya, harga justru melemah saat Anda membuka posisi buy, atau
menguat saat Anda membuka posisi sell.
Namun,
broker sudah menyediakan berbagai fitur untuk membantu Anda mengelola risiko
rugi ini. Fitur yang paling utama adalah Stop Loss, yang berfungsi untuk
menutup transaksi Anda secara otomatis jika harga bergerak hingga batas level
rugi yang sudah Anda tentukan sendiri. Anda juga disarankan untuk memperdalam
pengetahuan seputar trading emas dengan menonton video edukasi MIFX Academy, serta menguji
strategi trading tanpa risiko dengan menggunakan Akun Demo.
Baik investasi emas maupun trading emas online,
keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Sebelum memilih ingin
investasi atau trading, kenali dulu toleransi risiko Anda dan target seperti
apa yang ingin Anda raih. Anda juga perlu memastikan Anda punya cukup modal.
Untuk investasi emas dengan strategi cost averaging, Anda hanya perlu
menyisihkan penghasilan Anda untuk menabung emas setiap bulannya. Sementara,
Anda bisa mulai trading emas dengan modal mulai dari Rp5.000.000. Jangan lupa
perhitungkan jangka waktunya juga, ya. Ingat bahwa profit investasi emas
umumnya baru bisa dirasakan dalam hitungan tahun, sedangkan trading emas bisa
menghasilkan potensi profit yang lebih konsisten.
Jadi, pilih investasi atau trading
emas?
Belajar Trading Forex Sekarang di www.balitradersacademy.com
Komentar
Posting Komentar